#Label1 li { float:left; width:45%; }

Rumah Panggungku

rumahku panggungku

Selasa, 31 Juli 2012

SEMARAK RAMADHAN DI PONPES BAYYINUL ULUM


KM. Rumah Panggungku  Kegiatan Belajar mengajar di Pondok Pesantren bayyinul Ulum santong khususnya di bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah terasa sangat berbeda, pasalnya sejumlah kegiatan ekstra dalam rangka menyemarakkan Bulan penuh barokah ini diadakan baik untuk kegiatan didalam pondok maupun kegiatan yang dilaksanakan diluar pondok.
Menurut Ustadz Lalu Junaidi, S.PdI salah seorang guru Pembina di Pondok Pesantren tersebut mengungkapkan bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan secara khusus di bulan Ramadhan tersebut bertujuan untuk membina para santri baik yang tinggal didalam asrama maupun yang masih pulang pergi agar dapat mengendalikan kegiatan-kegiatan mereka yang kadang tidak bisa kita control, karena kami lihat di bulan Ramadhan mereka sering ugal-ugalan terutama santri yang pulang pergi, sehingga di bulan Ramadhan ini kita lebih banyak memberikan siraman kerohanian agar mereka lebih fokus pada pelaksanaan ibadah puasa, memahami makna puasa dan semua kelebihan-kelebihan dari pada b ulan puasa itu sendiri”.
Ketika ditanya tentang kegiatan apa saja yang dilaksanakan dalam semarak ramadhan tersebut, Ustadz lulusan Universitas NW Mataram tahun 2011 tersebut menjelaskan “ Kegiatan yang dilaksanakan didalam Pondok adalah Pembinaan Kegiatan Kerohanian seperti Pendalaman kitab kuning secara kolektif kepada seluruh santri, sedangkan untuk kegiatan yang dilaksanakan di luar pondok adalah pelaksanaan Kegiatan Safari Ramadhan  yang tiap tim/rombongan Safari tersebut berasal dari Santri dan Guru-guru, dan kita melakukan safari  ini dengan beberapa tujuan antara lain untuk meningkatkan Silaturrahmi  para Guru dan santri dengan masyarakat, memberikan kesempatan kepada para santri untuk dapat berlatih bermasyarakat, mensosialisasikansemua kegiatan ponpes ke tengah-tengah masyarakat. Kemudian Tim Safari yang di bentuk untuk Ramadhan 2012 ini adalah sebanyak 11 tim yang melaksanakan kegiatan Safari secara bergiliran ke desa-desa yang  ada di tiga Kecamatan di  Kabupaten Lombok Utara antara lain  Kecamatan Gangga ,Kayangan, dan Kecamatan Bayan”.
Ditempat berbeda Penulis KM juga mewawancarai  Ustadz lalu Syarifuddin, S.PdI (Mantan Kepala MTs. Bayyinul Ulum Santong Tahun 2010)  dan menjelaskan bahwa” Kegiatan safari Ramadhan ini rutin dilaksanakan setiap Tahun, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi kita untuk melatih para siswa yang berbakat dan berprestasi untuk belajar dan berlatih tampil dikalangan masyarakat banyak, agar nanti setelah mereka pulang ketengah masyarakatnya mereka bisa tampil sebagai pemimpin-pemimpin masa depan, kita juga tetap berupaya untuk terus berusaha meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bertujuan melatih mental dan bakat para santri”. Yudik

Jumat, 27 Juli 2012

PELANTIKAN 6 KADUS DI DESA SESAIT


KM. Rumah Panggungku    Sungguh berbahagia bagi enam Kepala Dusun di wilayah Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, sejak tanggal 25 Juli 2012 resmi dilantik dan memangku jabatan sebagai pemimpin wilayah di Dusun masing-masing.
Hal tersebut dilakukan Pemerintah Desa Sesait karena memang keenam Kepala Dusun yang baru dilantik tersebut merupakan hasil pemilihan yang digelar beberapa waktu lalu diwilayah dusun masing-masing.Dimana keenam Keliang tersebut berakhir tanggal 25 Juli 2012 .
Menurut Pemusungan Sesait Murdan bahwa enam Keliang (Kepala Dusun) yang sudah dilantik dan dikukuhkannya tersebut, lima diantaranya adalah pejabat baru sementara satu orang hanya dikukuhkan saja oleh masyarakat dusun setempat, yaitu Sukarti (Keliang Tukak Bendu).
Dikatakan Murdan, keenam Keliang yang baru dilantiknya itu antara lain,Keliang Mula Gati Amudin,Keliang Lokok Sutrang Asrudin,Keliang Tukak Bendu Sukarti, Keliang Bat Pawang Wadris,Keliang Lokok Tujan Suharyadi dan Keliang Sumur Pande Daya Mulyana Pratama Dita.
Melalui kesempatan tersebut Pemusungan yang Januari 2013 mendatang akan berakhir masa jabatannya ini mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para mantan pejabat Keliang (Kadus) yang selama lima tahun telah bersama-sama menjalankan tugas sebagai pengemban amanah diwilayah dusun masing-masing dalam Desa Sesait.Karena menurut Pemusungan yang asli Sesait ini, seluruh program pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan diwilayahnya masing-masing tentunya tidak akan berhasil dan sukses tanpa dukungan dan keterlibatan para mantan Keliang yang selalu mendampinginya disetiap suka maupun duka di dalam menjalankan program kepemimpinannya.
Murdan juga berpesan kepada para mantan Keliang untuk kembali ke masyarakat sebagai tokoh yang baik dan selalu siap membantu serta memberikan masukan baik diminta maupun tidak kepada para pejabat Keliang yang baru dalam menjalankan tugasnya, sehingga seluruh program yang menjadi prioritas di dusun masing-masing menjadi sukses.
Kepada para pejabat baru, Murdan berpesan jangan sungkan-sungkan untuk selalu bertanya pada mantan Keliang dalam menjalankan tugas sehari-hari, dengan berpedoman pada Perda KLU No.4 Tahun 2011 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Kepala Dusun.
Sementara itu Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya juga memberikan ucapan selamat kepada pejabat Keliang yang baru karena dengan selesainya diambil sumpah janji sebagai Keliang, maka resmilah memangku jabatan sebagai pemegang amanah di masyarakat.
“Amanah masyarakat itu, jagalah dengan sebaik-baiknya.Karena sudah resmi menjadi Keliang, maka mari bekerja sebaik mungkin dengan selalu mengacu pada aturan-aturan yang ada, baik aturan social yang berkembang di masyarakat local maupun aturan yang di atur dalam Perda No.4 Tahun 2011,”pesannya.
Dikatakan, bahwa Keliang itu keberadaannya sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan masyarakat, maka pihaknya mengajak kepada para Keliang yang baru untuk melaksanakan tugas dengan hati-hati dalam setiap mengambil sebuah keputusan.
Sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan masyarakat, tentu tugas itu sangat berat dalam melaksanakan roda pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, maka perlu kehati-hatian dalam segala tindakan,sebab kalau kurang hati-hati bisa berakibat vatal dan hasil yang diperoleh tidak maksimal.

Secara bersamaan kepengurusan BPD/MKD Desa Sesait juga baru, maka Camat Kayangan bepesan dalam menjalankan tugas harus selalu berpedoman pada Perda No.3 Tahun 2011 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan,pemberhentian Kepala Desa dan pemberhentian Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Jangan sampai keluar dari aturan dalam menjalankan tugas, agar produk yang dihasilkan akan bernilai dan bermanfaat. Sedangkan kalau dalam menjalankan tugas sudah tidak sesuai dengan aturan yang ada, maka tentu produk yang dihasilkannya kerap terjadi konflik, ”ingat Tresnahadi.
Selanjutnya Tresnahadi menyitir isi perda No.3 Tahun 2011 tentang tata cara pencalonan dan pemilihan Kepala Desa (pasal 2), bahwa 6 bulan sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa,BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatannya sebagai Kepala Desa. Kemudian 5 bulan sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa, BPD menerbitkan petunjuk teknis Pemilihan Kepala Desa untuk di pedomani oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa.Setelah itu,baru BPD memproses pemilihan Kepala Desa paling lama 4 bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.
“jangan di bolak balik aturan ini,sehingga apa yang kita lakukan tidak akan ada timbul persoalan yang berarti,”pesan Tresnahadi sambil menekankan agar BPD/MKD Desa Sesait betul-betul menjadikan Perda No 3 tahun 2011 sebagai acuan dalam menjalankan tugas.
Tresnahadi berpesan kepada MKD dan seluruh perangkat Desa dalam menjalankan tugas agar menjaga persatuan dan kesatuan,ketertiban, jangan sampai masyarakat diwilayah desa ini terpecah-belah, karena ini merupakan bagian dari proses.MKD bias memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Kepada para mantan Keliang,Tresnahadi atas nama Pemerintah Kecamatan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi,pengabdian dan sumbangsihnya sebagai Keliang selama menjalankan tugas.Mudah-mudahan semuanya itu tercatat sebagai amal ibadah.(Eko).

Kamis, 26 Juli 2012

PELATIHAN PENYUSUNAN PERDES YANG PARTISIFATIF

KM. Rumah Panggungku  Pelatihan penyusunan perdes partisifatif ini di ikuti oleh BPD dan pemerintah desa  yaitu 4 desa yang ada di kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara yakni desa Santong, Sesait, Kayangan dan Dangiang dari tanggal  24 – 25 Juli 2012, dengan Fasilitator sekaligus Narasumber Bapak Abidin Tuarita,  diselenggarakan oleh Access yang sangat peduli terhadap dinamika dan perkembangan desa di kawasan Lombok Utara selama dua hari di Aula Kantor Desa Sesait, pelatihan yang diikuti oleh sekitar 30 orang perwakilan BPD dan pemerintah desa ini diikuti secara serius karena manfaat yang akan didapatkan dari pelatihan ini dijadikan sebagai motor penggerak program-program yang ada di desa.
Banyak sekali pembahasan yang sangat urgen terkait dengan program yang ada di desa, disamping kajian tentang sumber daya apa yang ada didesa, kemudian apa hambatan dan tantangannnya, serta secara bersama memikirkan solusi apa yang akan dilaksanakan terkait dengan persoalan yang di hadapi oleh masyarakat.
Masalah air dijadikan sebagai persoalan yang paling serius karena di beberapa tempat air ini di belum dapat manfaatkan oleh beberapa Desa yang ada di Kecamatan Kayangan sedangkan kawasan setempat akan mengalami kekurangan air, belum lagi pihak Pemda yang akan menyerahkan jaringan Air Bersih Bantuan Pemerintah Pusat untuk dikelola oleh  PDAM Mataram, karena masih banyak warga yang keberatan penyerahan pengelolaan jaringan air bersih  tersebut sebab ada yang menginginkan pengelolaan air bersih tersebut dilakukan olem PAMDES di masing-masing Desa yang ada di Kecamatan Kayangan. Selain tentang persoalan air peserta juga akan berusaha untuk bisa mendapat bagian dari pengelolaan fasilitas umum  seperti retribusi keamanan dan kebersihan pasar bagi desa yang memiliki pasar umum yang slama ini dikelola oleh Pemda seperti Pasar Santong dan Pasar Kayangan, kemudian biaya pemeliharaan jalan raya dan saluran irigasi.
Maka momen yang sangat tepat dengan program yang dilaksanakan oleh Access terhadap persoalan yang di hadapi oleh masyarakat terkait dengan pembuatan perdes baik dalam hal kajian atau atauran tentang keberadaan air maupun lainnya. Pemerintah desa maupun BPD sepakat untuk membuat dan melakukan kajian ulang tentang peraturan di masing-masing desa.
Yudik.

Selasa, 24 Juli 2012

MENU BERBUKA KHAS LOMBOK


KM. Rumah Panggungku..Berbuka puasa tentunya dinanti-nantikan setelah seharian penuh menahan lapar dan dahaga. Biasanya berbagai menu khusus yang akan disantap sudah disiapkan para ibu di rumah.
Di Indonesia sendiri hidangan khas berbuka puasa tentunya sangat banyak dan bervariasi. Dengan ciri dan khas yang berbeda-beda dari berbagai daerah. Lombok, misalnya Umat Muslim di Lombok  akan menyambut bulan Ramadan dengan suka cita dan kebahagiaan yang luar biasa dan tentunya juga dengan hidangan berbuka puasa yang khas.
Tidak tanggung-tanggung, di Lombok  biasanya ibu-ibu rumah tangga menyediakan satu set menu berbuka dengan menghidangkan lalapan segar berupa Daun Pegagan ( Bebele sasak red) atau biasa disebut dengan “serbuk Daun Bebele”.
Menu makanan yang satu ini dibuat sangat sederhana terdiri, daun Pegagan (Bebele) yang diambil dari pematang sawah, bawang merah diiris tipis, kacang panjang diiris kecil,cabai digiling lembut, parutan kelapa dan ditaburi garam yang kemudian dicampur menjadi satu kemudian disajikan dengan lontong atau ketupat.
Pegagan Tanaman Sayur Yang Berfungsi Sebagai Obat Segala Jenis Penyakit.
Pegagan ( Centella Asiatica Urban ) adalah sejenis tanaman herbal atau tanaman rempah dengan banyak manfaatnya,” ujar peneliti tanaman obat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Latifah K Darusman MS.
Pegagan juga diketahui sebagai lalapan untuk nutrisi otak manusia, karena mengandung beberapa komponen bioaktif seperti terpenoid, steroid (triterpenoid), dan bahanbahan aktif lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan otak pada manusia. Pegagan ini tidak hanya digunakan sebagai tanaman herbal tetapi dapat digunakan sebagai sayuran untuk lalapan atau penambah lauk – pauk, selain itu daun pegagan dapat dijadikan sebuah minuman berkhasiat yang dapat dikonsumsi sehari – hari jika diolah menjadi teh pegagan.
Menurut Inaq Erly (30) yang beralamat di Dusun Mekarsari Desa Santong mengungkapkan bahwa setiap sore Ia harus menyediakan menu yang satu ini untuk berbuka sebagai lauk pauknya, karena ia merasa kurang lengkap berbuka tanpa menu “ serbuk Bebele” tersebut.
Demikian Juga yang diungkapkan seorang pedagang sayur keliling didesa Santong bernama Inaq Buk bahwa setiap pagi langganannya selalu menunggu dan yang paling banyak dicari adalah Daun Bebele ungkapnya.
Menu “Serbuk Bebele “ ini menjadi cukup ngetren sebagai menu berbuka puasa dikalangan masyarakat suku Sasak karena rasanya yang khas dan juga berfungsi sebagai obat khususnya penderita penyakit panas dalam. Yudik.

Minggu, 22 Juli 2012

CENGKEH MENGANGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT


KM. Rumah Panggungku…. Sejak Reformasi pada tahun 1998 para petani di Desa Santong khususnya sangat merasakan manfaatnya, pasalnya ada beberapa hasil komoditi perkebunan yang dulunya tidak memiliki harga namun setelah Reformasi kini harga hasil komoditi perkebunan tersebut melambung tinggi seperti  vanili, kopi, kakao, kemiri, cengkeh dan lain-lain.
Tingginya harga hasil komoditi perkebunan tersebut selalu membawa angin segar tersendiri bagi para petani di Desa santong, karena Desa Santong adalah Desa yang 70% merupakan kawasan perkebunan hal ini disebabkan karena Desa Santong berada pada dataran tinggi, jadi sebagian warganya merupakan petani perkebunan. Bahkan saat ini banyak dari warga  Desa Santong yang memiliki areal persawahan mengubah fungsi menjadi areal perkebunan.
Menurut “Marjan” salah seorang petani yang beralamat di Dusun mekarsari Desa santong  mengungkapkan ada beberapa hal yang menyebabkan petani mengubah areal persawahannya menjadi perkebunan antara lain : yang pertama karena tanaman perkebunan tidak terlalu membutuhkan perawatan. Kedua harga hasil perkebunan jauh lebih tinggi, ketiga tanaman perkebunan tidak terlalu membutuhkan biaya dibanding tanaman persawahan, keempat  semakin kecilnya  debit air disaluran irigasi menyebabkan kebutuhan  tanaman persawahan tidak mencukupi dan menyebabkan gagal panen, kelima biaya penanaman dan perawatan pada tanaman persawahan tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan.
Salah satu tanaman perkebunan yang menjadi pavorit di Lombok Utara adalah tanaman cengkeh.  Tanaman cengkeh ini  ada di wilayah kecamatan Kayangan, gangga dan Bayan. Tanaman ini juga menjadi komoditi andalan Lombok utara selain kelapa, kopi  dan coklat atau kakao. Bahkan tanaman yang satu ini sengaja dijadikan sebagai Ikon pada lambang Desa santong.
Menurut Bapak sahdan ( 45 tahun ) salah seorang pengusaha cengkeh di Desa Santong “ saat ini setiap musim cengkeh di desa santong hampir semua lapisan masyarakat di desa Santong khususnya merasa perekonomiannya terangkat, karena banyak lapangan kerja yang tercipta, seperti  harga cenkeh kering saaat ini mencapai antara 80.000 s/d 85.000/Kg , harga tangkai kering 5000 s/d 6000/Kg, harga daun cenkeh 700 s/d 800/ Kg.untuk buruh memetik buah cengkeh ongkosnya mencapai  50.000 s/d 60.000/hari,  hal ini tentu saja sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat, mulai dari petani pemilik lahan, para pengusaha, dan para buruh tani. Selain itu sejak tahun 2010 lalu beberapa pengusaha dari jawa datang ke  Desa Santong membuka usaha  penyulingan minyak daun cenkeh, usaha ini membuka peluang  terciptanya lapangan kerja baru bagi beberapa pemuda di Desa Santong dan juga para orang-orang tua jompo yang tekun mengumpulkan daun  cengkeh kering”.Yudik.