#Label1 li { float:left; width:45%; }

Rumah Panggungku

rumahku panggungku

Senin, 16 Juli 2012

POTRET KEHIDUPAN WONG KAMPUNG


KM. Rumah panggungku…. “ Hujan emas di negeri orang…… lebih baik hujan batu di negeri sendiri” sepenggal kalimat yang sangat sederhana namun memiliki makna yang mendalam, dan jarang sekali orang yang mau menjadikannya sebagai cermin kehidupan tuk meraih masa depan yang gemilang. Terbuai dan terlena dengan kemewahan hidup sering membuat kita lupa akan tujuan  kehidupan yang sesungguhnya ( kecuali untuk beribadah ). Mengejar kebahagiaan hidup membuat kita harus berpacu dengan waktu dan ingin selalu menjadi yang terdepan dan terbaik, sehingga kadang membuat kita lupa dengan aturan berkompetisi, menghalalkan segala cara yang penting tujuan tercapai.
Lukman DM  ( 34 )  salah seorang warga dusun Santong barat Desa Santong yang mencoba berjuang mengais rizki sebagai pemecah batu krikil menjadi contoh nyata bagaimana kerasnya perjuangan hidup zaman sekarang ini. Pesanan sekian kubik batu krikil oleh para konsumen membuatnya lupa menghapus tetesan keringat yang membasahi kaos oblong  dipakainya, lupa akan pegal ditubuhnya, lupa akan taburan debu jalanan yang menghampirinya, hanya satu yang terbayang sebagai motivasi usahanya yakni kebahagiaan dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Ketika ditemui penulis Kampung Media Lukman mengatakan “ kami ingin memberikan contoh bagi rekan-rekan pemuda khususnya yang tak memiliki lapangan pekerjaan untuk tidak gengsi melakukakan pekerjaan seperti ini walaupun kelihatan hina tetapi ini pekerjaan yang halal, tidak merugikan orang lain dan Insyaallah tidak mengandung benih korupsi” saat ditanya prosfek usahanya ini lukman juga mengungkapkan “sudah delapan bulan saya menekuni pekerjaan ini namun saya tetap kualahan memenuhi pesanan konsumen, banyak sekali orang yang membutuhkan batu krikil khususnya yang pecahan, bahkan menurut beberapa supplier matrial di beberapa proyek pembangunan di Lombok utara mereka harus beli matrial termasuk krikil pecah harus disuply dari luar Lombok Utara karena disini masih kurang, seperti untuk pembangunan jalan raya,gedung perkantoran dan lain-lain,  ini tentunya peluang buat orang yang gak punya pekerjaan, hasilnya lumayan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami bisa mendapatkan hasil rata-rata 30000 perhari”.
Lukman juga menambahkan motivasinya melakukan kegiatan ini adalah agar ia tetap selalu kuimpul bersama keluarga, tidak pisah-pisah seperti menjadi tenaga kerja ke luar daerah dan ke luar negeri, karena menurutnya banyak sekali sekarang ini keluarga atau rumah tangga yang hancur berantakan bukan hanya karena faktor ekonomi tetapi juga faktor social seperti perselingkuhan dan sebagainya. Yudik

0 komentar:

Posting Komentar